Pendidikan dan Pengajaran
Selasa, 30 November 2018
Bismillahirrahmanirrahim
Teman-teman
saya akan menyempaikan reportase perkuliahan mata kuliah Filsafat Pendidikan
dengan materi “Pendidikan dan Pengajaran”.
Pendidikan
adalah laku atau tuntunan, jadi pola pendidikan harus nuntun atau melakukan.
Pendidikan berarti pengayoman, penjagaan, pelestarian, laku. Laku disini
misalnya manusia saling tukar informasi itu berarti mengajari. Pendidikan itu
ketika selesai diberi pengetahun atau teori maka selesai ya selesai, artinya
hilang dengan mudah teori yang diberikan tersebut. Misalnya, kalau sudah
sekolah, mengapa harus les?
Pengajaran
adalah memberikan pengetahuannya tentang laku atau tuntunan itu untuk mencapai
pendidikan itu. Pendidikan berarti merubah yang sebelumnya tidak tahu agar
menjadi tahu, yang tidak bisa menjadi bisa. Pengajaran merupakan bagian dari
pendidikan.
Contoh
ada sebuah cerita tentang “pengacara dan penjual nasi kucing”, pada suatu hari berhentilah
mobil mewah dipinggir jalan. Kemudian turunlah seorang pria yang berpakaian rapi
dengan bersepatu bersih dari mobil tersebut dan berjalan ke warung pinggir
jalan tersebut untuk memesan kopi satu gelas. Kemudian penjual nasi kucing
tersebut mencoba mengajak bicara dan bertanya kepada bapak pembeli tadi.
Penjual :
“Mohon maaf pak, kalau boleh saya tahu bapak ini kerja apa ya pak?”
Pembeli :
“Saya ini seorang pengacara”
Penjual :
“Pengacara itu apa ya pak? Apakah orang yang memiliki banyak acara?”
Pembeli :
“Bukan pak, pengacara itu orang yang kerjanya berpikir secara logis”
Penjual :
”Berpikir logis itu apa pak?”
Kemudian dilihat oleh pengacara tersebut
di warung penjual nasi terlihat akuarium
Pembeli :
“Bapak punya akuarium ya?
Penjual :
“iya pak punya”
Pembeli :
“Bapak pecinta ikan ya?”
Penjual :
“Iya pak”
Pembeli :
“Bapak punya hewan peliharaan lain di rumah selain ikan?”
Penjual :
“Iya pak punya?”
Pembeli :
“Bapak pecinta hewan ya?”
Penjual :
“Iya pak”
Pembeli :
“Bapak punya istri?”
Penjual :
“Punya pak”
Pembeli :
“Berarti bapak tidak homo”
Setelah beberapa menit si pembeli
(pengacara) pergi, datanglah teman si penjual ke warung
Penjual :
“Eh, kamu punya akuarium tidak?”
Teman :
“Tidak punya”
Penjual :
“Berarti kamu homo”
Dari
ceita diatas dapat kita ketahui bahwa manusia terkadang pikirannya diajak untuk
melompat, tidak memperhatikan prosesnya. Ini yang dinamakan berpikir yang kerdi
atau cetek. Jadi dialam sebuah pendidikan dan pengajaran terdapat setiap proses.
Pendidikan
dianggap sebagai universitasnya sedangkan pengajaran itu seperti fakultasnya.
Terima kasih, semoga bermanfaat:)
Artikel
Terkait Lainnya:
14120086 MIA TRISTIANA
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO
Komentar
Posting Komentar